Normalkah Sperma Anda...??



Sperma dibuat didalam testis dan dikeluarkan bersama-sama dengan cairan mani, baik secara onani (masturbasi), maupun bersetubuh dengan istri.

Apabila bertemu dengan sel telur (ovum) yang dilepaskan saat masa subur oleh indung telur (ovarium), akan mengarah ke pembentukan janin di dalam kandungan (uterus) yang kemudian berkembang menjadi seorang anak.

Sperma yang dipancarkan ke daerah vagina walaupun penis tidak dimasukkan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan. Karena sperma yang gesit bisa terus berenang menembus celana dalam, lalu menembus selaput dara dan akhirnya ke atas di dalam saluran telur Fallopii bertemu dengan sel telur (ovum). Dalam hal ini sama sekali tidak terjadi hubungan kelamin tetapi si wanita juga bisa hamil. Bukan suatu jaminan bentuk dan ukuran penis normal, bahkan dapat berfungsi normal dan mampu ereksi, belum tentu dapat memberikan keturunan.

Bagaimana dengan bibit jantannya (sperma) itu ? Apakah ada?; Ini yang penting dan bila ada bagaimana jumlah dan kualitasnya? :-)



Pada umumnya air mani yang dikeluarkan pada saat ejakulasi terdiri atas sperma dan plasma semen yang diproduksi oleh organ reproduksi yang berbeda.
Air mani terdiri atas getah/cairan berwarna keputi-putihan, agak kental, berasal dari kelenjar-kelenjar epidermis, vesika seminalis (kandung mani), prostat, kelenjar cow peri, serta kelenjar-kelenjar pada uretra.

Pada setiap ejakulasi, dipancarkan 2-5 cc air mani yang setiap cc-nya mengandung 20-120 juta sel mani (spermatozoa). Air mani bersifat basa dan dalam lingkungan ini sperma dapat hidup untuk kurang lebih 3 hari.

Secara kasat mata dan diamati dari luar, air mani tampak normal tetapi bila dilihat dibawah mikroskop tidak ada sperma sama sekali, sehingga pria ini termasuk kategori azoospermia (tidak punya sperma sama sekali). Jumlah sperma yang normal disebut normozoospermia, sperma yang jumlahnya kurang oligozoospermia, sementara sperma yang geraknya kurang disebut asthenozoospermia. Sperma yang bentuknya kurang disebut teratozoospermia, kalau jumlah, gerak dan bentuknya kurang disebut dengan oligoasthenoteratozoospermia.

Plasma semen tanpa sperma dapat menyebabkan pria infertil (mandul) sehingga tidak dapat menghamili istrinya walaupun dapat ”menggaulinya” dengan baik. Jadi bila ada pasangan yang belum juga dikaruniai keturunan jangan langsung menuduh sang istri yang mandul, sebaiknya pasangan tersebut segera berkonsultasi kepada dokter spesialis, paling tidak 1-2 tahun setelah pernikahan agar mendapatkan pertolongan lebih dini.

Sperma terdiri dari :


bagian kepala, leher, badan dan ekor yang panjangnya antara 50-60 mikron (1/20 mm).

Bentuk kepala sperma normal bulat lonjong (oval) apabila dilihat dari depan dan pipih bila dilihat dari samping ( dilihat dibawah mikroskop).

Jumlahnya sekitar 25 %. Kepala sperma berukuran panjang 4-5 mikron
dan lebarnya 2,5-3,5 mikron. Pada bagian kepala terdapat suatu selubung
yang menutupi 2/3 bagian daerah kepala dan disebut akrosom.

Jumlah sperma yang normal sekitar 10-20 juta per milliliter ejakulat air mani dengan jumlah sekitar 2-6 mililiter. Dari jutaan sperma itu hanya satu ekor sperma saja yang nantinya membuahi sel telur, yang lainnya mati.

Didalam vagina sperma tidak dapat hidup lebih dari 8 jam tetapi didalam uterus untuk sampai pada tuba dapat hidup 2-3 hari.
Sperma ini bukan saja harus ada tetapi juga harus memenuhi kriteria air mani sehat dan subur.

Menurut WHO yaitu antara lain :

1. Jumlah spermanya cukup banyak (diatas 10 juta permililiter)
2. Gerakannya cukup cepat dan lurus
3. Bentuknya relatif normal
4. Kemampuan hidupnya cukup baik
5. Tidak terdapat bakteri dan leukospermia yang banyak

Macam-macam pemeriksaan laboratorium untuk menguji air mani, antara lain :
Analisa Semen (air mani) lengkap : Langkah minimal yang amat penting untuk menilai kategori kesuburan pria dan fungsi buah zakar.
Uji Fungsi Spermatozoa : Untuk mengetahui kemampuan hidup sperma dan kutuhan membran sperman.
Uji Pasca Senggama : Uji yang berkaitan dengan transpotasi sperma.
Analisa Hormon Reproduksi Pria.
Mikrobilogi & Virologi : Analisa terhadap air mani dengan cara kultur dan uji resistensi kuman terhadap antibiotik.
Analisa Imonologi : Menilai adanya antibodi didalam air mani terhadap sperma sendiri atau adanya antibodi serum darah istri.
Prosedur terapi preparasi dan separasi spermatozoa, atau pencucian sperma untuk tindakan inseminasi intra uterin

http://www.bkkbn.go.id/gemapria/article-detail.php?artid=86




0 comments