Terinspirasi Putranya yang Tewas di Irak
INSPIRASI tidak selalu datang ketika suasana bahagia. Ide cemerlang terkadang justru datang saat suasana duka meliputi. Hal inilah yang dialami mantan pendukung Partai Republik Brian Hart. Kehilangan putranya, John Hart, yang gugur dalam perang Irak pada Oktober 2003, membuat Brian sukses menciptakan robot pendeteksi bom.
John, yang juga seorang pendeta, tewas saat kendaraan militer yang ditumpanginya meledak akibat terkena bom.Sebelum meninggal, John pernah menghubungi ayahnya untuk dibuatkan alat pelindung tentara. Namun, belum sempat alat itu dibuat, John tewas di tangan milisi.
”Dia tewas sepekan setelah menghubungi saya,”kenang Brian. Prihatin atas nasib putranya, Brian menanggalkan baju Partai Republik–partai pendukung perang Irak– demi bergabung dengan Senator Edward Kennedy asal Partai Demokrat. Brian mengkritik ketidaklayakan perlengkapan militer AS di Irak.
Namun, tidak hanya bersuara, diam-diam Brian mengembangkan inovasi dan kreativitas dengan bayang- bayang putranya yang tewas di Irak. Dia pun membuat sebuah kendaraan robot yang dirancang khusus untuk menjinakkan bom. Robot yang dinamakan LandShark (Hiu Darat) itu dilengkapi sejumlah sensor canggih yang dapat mendeteksi dan menonaktifkan bom.
Robot dengan berat 124 kilogram juga dapat berjalan di atas pasir. Panjang robot ini hanya satu meter. Brian berharap robot itu bisa dijual ke pasaran mulai tahun depan dengan harga sekitar USD65.000 (Rp598,52 juta) hingga USD85.000 (Rp782,68 juta). Saat ini robot buatan Brian tengah menjalani uji coba di Departemen Pertahanan AS. Brian sendiri telah mengikat kontrak dengan Pentagon senilai USD728.000 (Rp6,70 miliar) pada Juni lalu.
”Kita menghabiskan dana miliaran dolar untuk pengembangan teknologi dan perlengkapan yang tidak pernah kita gunakan. Padahal kita sangat memerlukan perlengkapan perang yang digunakan para tentara kita di medan perang dan bisa menyelamatkan nyawa mereka,” tuturnya.
Teknologi robot digunakan untuk menggantikan para tentara yang bertugas menjinakkan bom. Dengan bantuan robot, semoga harapannya dapat terwujud dan kejadian yang dialami putranya tak terulang lag
FIRMAN BLOG'S
July 12, 2008 at 9:03 PM
robot,,,pasti susah y buatnya,,,
;)